Selamat Datang Di Blogger AHMADI unTUk bUMI.....

Mari Menatap Pagi.....
Seraya Berucap....
Selamat Pagi bUMI.....
Aku Ada Karena Kau Ada....

Wahai Calon Pemimpin Besar.... Bersahabatlah Engkau Dengan Malam Dan Siang..... Karena Apapun Yang Engkau Miliki hari Ini.... Tidak Akan Cukup Untuk Mengubah Dunia..... Apalagi Melukis Langit Dengan Indah.....

Karena Mengurus "Toilet ke Toilet" Rusaklah Hutan Alam Indonesia

Karena Mengurus "Toilet ke Toilet" Rusaklah Hutan Alam Indonesia
Tinjauan sederhana terhadap gaya hidup dan cuci kakus Negara Maju


Koesnadi Wirasapoetra [1]




Pernahkah kita banyangkan hubungan Cuci Kakus bisa merusak hutan alam Indonesia. Saya pernah berpikir, apa hubungannya hutan rusak dengan toilet umum atau rumah tangga di dunia ini. Ini satu diantara tinjauan sederhana atas praktek gaya hidup manusia yang setiap tahun terus bergeser dan cenderung menimbulkan dampak kerusakan hutan alam Indonesia.

Bung Togu Manurung pernah menuliskan sebuah artikel di Kompas tentang Industri Pulp and Paper dan ancaman kerusakan hutan alam indonesia. Angka-angka yang dikeluarkan cukup memberikan inpirasi bagi siapapun untuk menghitung ulang kerusakan hutan alam di indonesia. Peningkatan produksi pulp and paper karena ada perubahan gaya hidup manusia dari tradisional ke semi modern dan moderinisasi. Situasi ini dimanfaatkan oleh para koorporasi kertas untuk terus mengkapanyekan (iklan) hidup efesien dan praktis, misalnya, membersihkan buang hajat menggunakan kertas tisu, dan hampir semua rumah makan, restoran dlsb menggunakan tisu kertas. Di Indonesia sendiri konsumsi kertas tahun 1996 15,5 kg, meningkat 18 – 20 kg per kapita tahun 2000. Saya tidak membayangkan, angka konsumsi kertas di negara barat misalnya Amerika konsumsi kertas 334,6 kg, Malaysia mencapai 87,4 kg per tahun per kapita.



Dari kebutuhan konsumsi kertas ini, ada seorang ibu bertanya kepada saya. Berapa hutan yang ditebang, bila menggunakan kertas tissu untuk membersihkan setelah buang hajat (maaf) di negara barat. Misalnya, ada jumlah penduduk Jerman, Inggris, Amerika, Belanda dlsb ada sekitar 100 juta orang. Jumlah ini menggunakan setiap hari satu orang 1 gulung kertas tisu dari pagi sampai malam rata-rata setiap hari. Artinya penggunaan kertas tissu bisa mencapai 100 juta gulung kertas tissu per hari, bila per bulan mencapai 3 milyar gulung. Bila berat kertas tissu itu 1 gulung mencapai ¼ kg, maka 3 milyar dihasilkan angka kira-kira 750.000.000 kg setara dengan 750.000 ton dalam sebulan penggunaan kertas tissu gunakan untuk bersih-bersih kotoran. Bila untuk menghasilkan 1 ton pulp diperlukan 5 m3 kayu bulat, dengan asumsi kayu bulan 120 m3 per hektar (diameter 10 up) maka sudah bisa ditebak penggunaan hutan untuk urus kebersihan toilet mencapai ratusan ribu hektar setiap bulannya.




Kita Sederhanakan Persoalan Ini

Kita tidak dapat mengindari apa yang kita rasakan. Untuk menyelamatkan hutan Indonesia dari ancaman kehancuran, bukan dengan bantuan skema REDD atau belas kasihan Negara kaya yang tidak mau mengurangi emisi karbon, tidak mau mengubah gaya hidupnya, dan tidak mau berhenti menguras kekayaan alam Indonesia.

Bila ada angka sekitar 100.000 hektar setiap bulan hutan ditebang untuk kebutuhan bahan baku tissue Toilet, maka, sederhanakan saja menyelamatkan hutan dengan cara, bangsa modern atau bangsa barat, membersihkan kotoran tidak menggunakan tissue dalam setiap hari. Sehingga, hutan bisa diselamatkan minimal 100.000 hektar dalam sebulan. Bila jumlah ini setahun, maka, akan ada hutan selamat 1,2 juta hektar dapat diselamatkan secara mandiri dan bertanggungjawab. Jangan juga kita sederhanakan menyelamatkan hutan terbalik hanya untuk menghitung TOILET emisi karbon Negara maju, padahal fungsi hutan sangat beragam sebagai penopang kehidupan manusia di muka bumi ini.

[1] Bekerja sebagai Sekjend Sarekat Hijau Indonesia dan menyampaikan supplement "Karena mngurus Toilet ke Toilet" rusaklah hutan Indonesia -- pada pertemuan dan lokakarya CAPPA di Bogor tgl 31 s/d 4 Februari 2009
tepian sungai ciliwung sempur kaler bogor
Mobile phone: 0816 202 321
http://www.basapind o.blogspot. com
http://www.petakdan um.blogspot. com
http://www.sarekath ijauindonesia. org
>
>
>

0 Comments:

Post a Comment